KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI WILAYAH SENTRA PRODUKSI BERBASIS TANAMAN PANGAN DI INDONESIA
Kawasan Intergrasi Padi-Ternak (SIPT) merupakan bagian dari kawasan Agropolitan, dan Agropolitan itu sendiri merupakan program pemerintah yang dilaksanakan secara terpadu lintas sektoral antara Departemen Pertanian, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah serta Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah. Program tersebut juga merupakan salah satu alternatif program terobosan yang diharapkan dapat menjawab tantangan dan tuntutan pembangunan peternakan yakni kecukupan (swasembada) daging 2005.
Menurut Hidayat Nataatmadja, 2004 Crop-Livestock (CLS) atau SIPT diperkirakan merupakan solusi jangka panjang untuk dikembangkan di lahan kering yang padat penduduk dan terancam erosi, dengan kunci menemukan pakan ternak dari beragam limbah pertanian dan sumberdaya tanaman tahunan, tentunya bukan untuk mengganti pakan konvensional, melainkan untuk memperkuat ketahanan pangan dalam ekosistem lahan kering.
Pendapat tersebut juga didukung Dirjen Bina Produksi Peternakan (2002), bahwa Program SIPT adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal seperti pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak dan kotoran ternak sapi dapat diproses menjadi pupuk organik yang sangat bermanfaat untuk memperbaiki unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tidak ada limbah yang terbuang (Zero waste)
Program SIPT ini dilaksanakan sejak tahun 2002, yang kegiatannya dilaksanakan dilokasi yang merupakan lahan sawah irigasi dimana petaninya juga memelihara ternak sapi. Kegiatan SIPT ini merupakan bagian dari kegiatan PTT ( Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan pada tahun 2002 telah dimanfaatan lahan seluas 50 ha dan didistribusikan 80 ekor ternak sapi untuk 2 kelompok petani dan dikembangkan di 11 propinsi serta di 20 kabupaten. Dari 20 kabupaten tersebut juga dialokasikan dana dalam bentuk BLM(Bantuan Langsung Masyarakat) ,guna pengadaan ternak sapi, bantuan kandang, pakan penguat, tempat prosesing jerami, tempat prosesing kompos dan bantuan obat-obatan serta vaksin.
Ada tiga komponen teknologi utama dalam SIPT yaitu (a).Teknologi budidaya ternak, (b) teknologi budidaya padi, dan (c) teknologi pengolahan jerami dan kompos. Agar ketiga komponen teknologi tersebut dapat diintegrasikan secara sinergis, maka pengembangan SIPT ini dilaksanakan dengan pendekatan kelembagaan.(Budi Haryanto, et al, 2002). Yang dimaksud dengan pendekatan kelembagaan disini adalah dimana kepemilikan lahan sawah dan ternak secara individu tetap ada, namun kegiatan individu peternak merupakan satu kesatuan dari kegiatan kelompok, seperti pengumpulan jerami, pengadaan sarana produksi dan lain sebagainya. Sedangkan pokok tujuan dari sistem SIPT ini adalah bagaimana petani mengoptimalkan usahanya untuk menghasilkan kompos yang mampu meningkatkan efesiensi usahataninya.
Tulisan ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana selama ini pemerintah menerapkan sistem program kegiatan pengembangan ternak sapi potong yang berbasis tanaman pangan, serta dampaknya terhadap pengadaan daging sapi potong. Disisi lain permasalahan-permasalahan apa dalam kegiatan SIPT yang dihadapi selama ini. Untuk memperkaya khasanah tujuan tulisan ini, mereview berbagai hasil penelitian terdahulu mengenai pengembangan ternak sapi potong di Indonesia, serta didukung dengan data sekunder dari instansi terkait, dan pengamatan langsung di lapang.
to be continued.........to know next information, please contact on Dedy.good@gmail.com
3 comments:
please send me artikel about temulawak...i wait you soon
Halooo,,,,saya green-ers.blogspot.com
Saya belum lulus Mas, maaf
tapi terima kasih sudah mau mampir ke blog saya,,, saya harap kita bisa menjalin hubungan baik antar Alumni SMANSA,,, terimakasih.
Saya masih amateur, jadi mohon bantuannya
=)
@The Green-ers maaf banget baru bisa balas, info terkait temulawak bisa ntar q kirim tp via e-mail coz ga ku publish semua diblog.lha kowe alumni smunsa kebumen jg tho,angkatan thn brp?skr kul dimana?kirim alamat e-mailmu ke emailku ya Dedy_good@yahoo.co.id ntar klo pas OL kukirim.mf kemarin2 ga bk e-mail universalku...he..he,sukses ya. Semua berawal dari amatir kok lama2 jadi pakar...he..he
Post a Comment