KEBUMEN - Menjelang Lebaran, permintaan kue tradisional seperti kue sagon meningkat. Pembuatnya pun harus menambah tenaga kerja agar bisa memenuhi semua pesanan. Hal itu dialami oleh Tarmini (60), perajin kue sagon di Dusun Penasapan Kebulusan Kecamatan Pejagoan Kebumen. Selama bulan puasa, produksi ditingkatkan karena banyak pesanan.
Jika semula hanya satu tenaga kerja, sekarang dibantu lima tenaga kerja yang semuanya masih famili. Sekali produksi, Tarmini menghabiskan 36 kilogram tepung beras ketan, 22 kilogram gula pasir dan 55 butir kelapa. Hasil produksinya, dijual dengan harga Rp 13.000 per kilogram. Menurut Tarmini yang sudah membuat kue sagon sejak tahun 1968, tingginya permintaan kue sagon hanya terjadi pada bulan puasa hingga Lebaran. Setelah itu, pesanan akan turun drastis. Kue sagon pernah berjaya sebelum tahun 2000. Saat itu, produksinya bisa mencapai satu kuintal. Hal yang sama dialami para perajin kue tradisional yang lain, seperti kue bolu emprit. ”Sekarang, toko-toko kue sudah sangat jarang yang mau dititipi. Alasannya tidak laku lagi,” ungkap Asmuni, perajin kue bolu emprit di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. (Suk)-g
sumber : kr.co.id dan www.kebumenkab.go.id
Admin by Dedy,S.Pt,M.Si
@ September 2009
MENU UTAMA
KILAS INFORMASI
LINK JURNAL
PERUSAHAAN PETERNAKAN
Topik yang menarik dalam website ini?
Selasa, 25 Februari 2025
PENGUMUMAN
KRITIK DAN SARAN KONTEN WEBJika Konten Web tidak berkenan atau Dilarang Oleh Pemerintah Kirim e-mail: Dedy_good@yahoo.co.idWeb ini hanya sebagai sarana berbagi Informasi, Pengetahuan dan wawasan Semata. Informasi Lebih lanjut Tlp 0853 2672 1970(No SMS).SEMOGA BERMANFAAT |
Pesanan Sagon Meningkat
Saturday, September 12, 2009
Labels: umum
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment