Agribisnis Sapi Perah Bila Harga Susu Turun

Turunnya harga susu yang meresahkan peternak sangat mempengaruhi produksi susu peternak. Sebaliknya kenaikan harga susu segar dapat meningkatkan produksi susu di tingkat peternak. Rendahnya harga susu mengakibatkan lesunya peternak untuk berusaha di bidang sapi perah.Hal ini karena penerimaan yang diterima dari menjual susu akan berkurang atau rendah sehingga tidak ada alasan yang membuat peternak tetap berada di usaha tersebut. Pada akhirnya akan mengurangi agribisnis di usaha sapi perah. Turunnya agribisnis sapi perah berakibat pada produksi atau ketersediaan susu mengalami penurunan.Hasil analisis ekonometrika menunjukkan setiap turunnya harga susu satu rupiah akan menyebabkan produksi susu menurun sebesar 2.7 rupiah per liter. Tidak hanya harga susu yang mempengaruhi produksi susu, tetapi ada faktor lain seperti jumlah ternak sapi yang dipelihara peternak baik ternak yang dimiliki sendiri maupun ternak yang digaduh dari orang lain. Logikanya semakin banyak jumlah ternak yang dimiliki tentunya susu yang dihasilkan pun semakin banyak sehingga penerimaan dari susu juga semakin bertambah. Hasil penelitian menyebutkan jika seorang peternak menambah ternak sapinya sebesar 1 ekor (ternak milik sendiri maupun gaduhan), maka susu yang dihasilkan akan bertambah sebesar 1779 dan 2079 rupiah.
Selain jumlah ternak yang dimiliki peternak, jumlah waktu yang mereka gunakan untuk mengusahakan agribisnis sapi perah juga mempengaruhi jumlah susu yang dihasilkan. Semakin intensif dan telaten peternak mengusahakan ternak sapinya, semakin banyak juga susu yang dihasilkan dari sapi tersebut. Setiap penambahan 1 jam waktu peternak untuk mengusahakan ternak menyebabkan penambahan 18 rupiah penerimaan dari produksi susu. Lalu bagaimana dengan tingkat pendapatan peternak.
www.Sinartani.com/24 Desember 2009

Admin by Dedy
@ Desember 2009