Anda Pengunjung Ke-

free counter

Konsultasi Peternakan

KILAS INFORMASI

KAMI SIAP MENDAMPINGI ANDA
SILAHKAN DIPILIH JASA PELATIHAN DIBIDANG PETERNAKAN
KONTAK KAMI SEGERA Dedy Winarto,S.Pt,M.Si CONTACT PERSON: 0853 2672 1970 E-mail : dedy_good@yahoo.co.id>

LINK JURNAL

PERUSAHAAN PETERNAKAN

TUKAR LINK/BANNER

Topik yang menarik dalam website ini?

free counters
"SELAMAT DATANG DIWEBSITE KILAS PETERNAKAN, MEDIA ONLINE SEPUTAR DUNIA PETERNAKAN ANDA"

PENGUMUMAN

KRITIK DAN SARAN KONTEN WEB
Jika Konten Web tidak berkenan atau Dilarang Oleh Pemerintah
Kirim e-mail: Dedy_good@yahoo.co.id
Web ini hanya sebagai sarana berbagi Informasi, Pengetahuan dan wawasan Semata. Informasi Lebih lanjut Tlp 0853 2672 1970(No SMS).
SEMOGA BERMANFAAT
Showing posts with label kuliah. Show all posts
Showing posts with label kuliah. Show all posts

“Kai Ti Bao Gao (开题报告)” Seminar ala Mahasiswa di Cina

Tuesday, January 12, 2010

Oleh sarix_kensa@yahoo.co.id

Wuhan, China. Awal bulan Desember 2009 saya melihat kesibukan berbeda yang dilakukan teman-teman Lab saya. Bila sehari-hari mereka hanya disibukkan dengan kegiatan penelitian, kali ini mereka juga sibuk berkutat dengan file MS Power Point di komputer mereka masing-masing. Kaitibaogao yang sudah menjadi agenda tetap dilaksanakan pada bulan Desember di universitas ini, adalah seminar wajib bagi mahasiswa S2 dan S3, termasuk kami mahasiswa Magister Ilmu Ternak yang berada disini.

Kaitibaogao merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara mandiri oleh masing-masing Lab, dimana setiap mahasiswa mempresentasikan ringkasan kegiatan yang sudah dilakukan dan hasil yang dicapai selama 1 tahun serta rencana untuk tahun depan. Kaitibaogao dilaksanakan sama seperti seminar mahasiswa yang dilaksanakan di Indonesia. Mahasiswa diminta mempresentasikan dihadapan sejumlah Profesor dari Lab masing-masing tentang penelitiannya, meliputi latar belakang penelitian, teori yang mendasari, metode yang dipakai, dan kemajuan hasil yang telah dicapai. Selanjutnya para profesor tersebut akan memberikan sejumlah pertanyaan atau saran yang berkaitan dengan penelitian tersebut.

Namun, ada hal unik yang kami lihat disini, kami di Indonesia terbiasa mengikuti seminar hampir selama 2 jam hanya untuk 1 orang mahasiswa, sementara disini kaitibaogao untuk mahasiswa seluruh Lab yang bisa berjumlah lebih dari 50 orang dilaksanakan hanya dalam wantu 2 hari. Kaitibaogao dimulai pagi hari pada jam 08.00 hingga 12.00, diselingi istirahat siang, dan dimulai lagi pada jam 14.00. Setiap mahasiswa hanya memiliki waktu sekitar 15 menit untuk melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan professor.

Tidak ada pertanyaan yang berasal dari sesama teman Lab, dan demi menghormati forum, tidak ada makanan di ruang seminar. Slide presentasi teman-teman pun kami lihat unik, karena masing-masing teman Lab kami membuat presentasi yang terdiri lebih dari 30 slide yang memuat penjelasan panjang sehingga slide presentasi terlihat penuh sesak, sehingga sewaktu para profesor mengomentari slide presentasi kami yang pendek dengan komentar “This is how a presentation slide should be”, kami malah bingung harus menerima ini sebagai pujian atau sentilan.

Angga Ardhati Rani Hapsari, S.Pt - Postgraduate Student of Animal Science College on Double Degree Program HAU (China) & UNDIP (Indonesia)
Source:http://www.mit.undip.ac.id / Sunday, 10 January 2010
"Semangat mba Sari, semoga bisa eksis di China dan jgn lupa bagi-bagi ilmunya ya...he..he (Dedy)"

READ MORE......

Penerimaan Mahasiswa Baru TA. 2010/2011

Monday, January 11, 2010

Program Studi Magister Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro membuka kembali Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Periode Tahun Akademik 2010/2011.

SYARAT PENDAFTARAN

Persyaratan Umum
Berijasah Strata (Strata 1) dalam bidang Ilmu Peternakan, Pertanian, Kedokteran Hewan, Biologi; IP minimal 2,75. Calon mahasiswa dengan IP kurang dari 2,75 dapat dipertimbangkan apabila melampirkan rekomendasi dari Pembimbing Akademik.

Pelamar mengisi formulir yang telah disediakan dan dikirmkan kembali ke Sekretariat Program Studi Magister Ilmu Ternak Program Pascasarjana Undip dengan melampirkan :
• 2 (dua) lembar fotocopy ijasah S1 dan transkrip nilai yang dilegalisir.
• Surat ijin instansi/lembaga (bagi mereka yang bekerja)
• Surat keterangan jaminan pembayaran biaya studi
• Surat keterangan sehat dari dokter
• Surat keterangan kemampuan Bahasa Inggris (apabila sudah memiliki)
• Bukti pembayaran biaya pendaftaran (sebesar Rp 300.000,-)
Pembayaran langsung melalui Sekretariat PS. Magister Ilmu Ternak UNDIP
• Rekomendasi dari pembimbing skripsi atau atasan yang berwenang tentang kemampuan akademiknya.
• Fotocopy karya ilmiah (ringkasan penelitian, makalah publikasi)
• Pasfoto hitam putih dan berwarna dengan ukuran : 3 x 4cm, masing-masing 8 lembar.


JADUAL PENERIMAAN
Gelombang I
Gelombang II
Pendaftaran
Januari- Maret 2010
April - Juli 2010
Tes Seleksi
Maret 2010
Juli 2010
Pengumuman
April 2010
Juli 2010
Registrasi
April 2010
Juli 2010
Matrikulasi Agustus 2010
Kuliah September 2010

BIAYA PENDIDIKAN


·Kelas Reguler : Rp 21.500.000,-
Selama masa tempuh studi 4 (empat) semester, meliputi biaya:
SPP : Rp 3.000.000,-/semester
SBP Program Studi : Rp 6.000.000,- (dapat dicicil selama 3 semester)
SBP Program Pascasarjana : Rp 2.000.000,- (dibayar hanya sekali)
Matrikulasi : Rp 1.500.000,-
·Kelas Reguler Akhir Pekan, dengan tambahan biaya SBP Program Studi sebesar Rp 2.000.000,-
·Bagi Staf Pengajar PTN/PTS disediakan BPPS (Beasiswa Program Pascasarjana) DIKTI dibebaskan membayar SBP, Pendaftaran pada bulan Januari sampai dengan awal April.

MATERI UJIAN MASUK
·TPA (Tes Potensi akademik)
·Interview / Wawancara
·TOEFL
Info lanjut hubungi http://mit.undip.ac.id

READ MORE......

Hendarman Supandji Pimpin IKA Undip

Sunday, December 20, 2009

SEMARANG- Musyawarah Nasional VII Ikatan Alumni Universitas Diponegoro 2009 (Munas VII IKA Undip 2009) di Gedung Prof Soedarto Tembalang Semarang, Sabtu (19/12) menetapkan Hendarman Supandji sebagai Ketua IKA Undip untuk periode selanjutnya. Hendarman yang kini masih menjabat sebagai Jaksa Agung RI akan menjadi Ketua IKA Undip pada kepengurusan tahun 2009-2013 mendatang.Munas VII IKA Undip 2009 dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh kali ini membawa tema ”Reposisi IKA Undip untuk Mendukung Undip sebagai Universitas Bertaraf Internasional”.Dengan harapan untuk mendukung Universitas Diponegoro agar menjadi universitas yang terbaik dan peringkatnya dapat disejajarkan dengan universitas yang lain di tingkat internasional.Pemilihan Alumni Fakultas Hukum Undip angkatan tahun 1972 ini berdasarkan dukungan seluruh peserta Munas yang hadir. Juga telah disetujui dan ditetapkan oleh anggota sidang paripurna Munas yang dipimpin Akhmad Muqowam dari DPD IKA Undip DKI Jakarta.Munas dihadiri 49 peserta yang merupakan perwakilan dari 1 DPP, 17 DPD, 23 DPC, dan 8 Kompartemen. Pemilihan tersebut dianggap sah karena telah memenuhi kuorum. Adapun kedua calon lainnya yaitu Akhmad Muqowam yang kini menjadi wakil rakyat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI, serta Sigit Pramono sebagai Ketua Umum Perbanas juga mendukung sepenuhnya pemilihan Hendarman Supandji sebagai Ketua IKA Undip periode selanjutnya.Setelah ditetapkannya, pria kelahiran Klaten 6 Januari 1947 ini tidak dapat memberikan konfirmasi, karena tergesa-gesa ada urusan di Jakarta. Namun dalam pemberian respon dan laporan daerah dia ingin dapat mempersatukan seluruh DPD IKA Undip dari seluruh Indonesia dan membuka perluasan DPD di daerah yang belum terwakili guna memberikan kemudahan bagi alumni dari daerah tersebut. Selain itu, dia juga mengharapkan akan ada kegiatan-kegiatan sosial yang membantu masyarakat yang membutuhkan.Sementara itu, Ketua Penyelenggara Munas VII IKA Undip 2009, Setyo Maharso mengatakan, agenda selanjutnya adalah menunggu rapat dewan formatur dalam menentukan kebijakan selama satu bulan ke depan.”Satu bulan ke depan akan kita tunggu kebijakan dari rapat dewan formatur untuk melantik Ketua dan pengurus IKA Undip periode 2009-2013 dalam Rakernas yang rencananya akan dilaksanakan di Jakarta,” ungkapnya.
Sumber:Suaramerdeka.com dan www.undip.ac.id/20 Desember 2009

Admin by Dedy
@ Desember 2009

READ MORE......

Tiga Calon Bersaing Pimpin Ikatan Alumni Undip

Saturday, December 19, 2009

SEMARANG, undip.ac.id - Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip) akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) VII di Gedung Prof Sudharto Tembalang, Semarang, Sabtu (19/12). Dalam acara tersebut akan digelar pemilihan ketua dan pengurus periode 2009-2013. Menurut rencana, munas dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh.

Munas kali ini mengambil tema ’’Reposisi IKA Undip untuk Mendukung Undip sebagai Universitas Bertaraf Internasional’’. ’’Tujuan kegiatan tersebut yaitu semata-mata untuk mendukung Universitas Diponegoro agar menjadi universitas terbaik dan peringkatnya dapat disejajarkan dengan universitas lain di tingkat internasional,’’ kata Ketua Penyelenggara, Setyo Maharso, kemarin.

Menjelang munas, tiga calon disebut-sebut akan maju dan bersaing menjadi ketua IKA Undip. Mereka adalah Jaksa Agung Hendarman Supandji, Ketua Komisi IV DPR Akhmad Muqowam, dan Ketua IKA Undip saat ini Sigit Pramono, yang juga ketua umum Perbanas.

Dalam Munas VII, calon ketua akan dipilih oleh 15 DPD, 34 DPC, dan 11 kompartemen dari seluruh Indonesia. Salah satu kandidat, Akhmad Muqowam mengatakan, dirinya berharap dapat menciptakan konsolidasi organisasi secara efektif, sehingga alumni bisa berkontribusi di tengah masyarakat.

Calon lainnya, Sigit Pramono yang merupakan alumnus Fakultas Ekonomi angkatan 1978 menyampaikan, jika terpilih kembali, dia memiliki program mengajak paguyuban di masing-masing fakultas untuk berkiprah dan menjadi bagian IKA Undip.

Muqowam dan Sigit kemarin sudah berada di Semarang, sedangkan Hendarman Supandji belum tiba dan belum bisa dimintai tanggapan seputar pencalonannya.
Sumber: www.undip.ac.id/19 Desember 2009


Admin by Dedy
@ Desember 2009

READ MORE......

Pemimpin Progresif Untuk IKA Undip

MENGELOLA organisasi (paguyuban) alumni membutuhkan orang yang luang (kober) waktunya. Itulah kalimat yang disampaikan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (Ika Undip) Pusat Sigit Pramono kepada saya dan kawan-kawan dari Komunitas Muda Pelopor Reformasi (Kompor) Ika Undip, di kediamannya di Jakarta Selatan, Senin (14/12) malam.
Tanpa disadari banyak orang, terutama alumni, kepengurusan ikatan alumni di bawah kepemimpinan Sigit (2005-2009) akan segera berakhir. Pengurus pusat mengagendakan munas VII tanggal 19 Desember ini di kampus Tembalang. Begitu cepat periode kepengurusan ini berlalu, nyaris tak ada hal besar berlangsung selama itu.
Di bawah kepemimpinannya, ikatan alumni memang bukan tidak berbuat. Sejumlah kegiatan penggalangan dana (fund rising) diselenggarakan oleh ikatan alumni DKI Jakarta maupun ikatan alumni tingkat pusat. Antara lain melalui turnamen golf terbuka yang menghasilan keuntungan sekitar Rp 2 miliar, kemudian disumbangkan kepada Undip.
Undip pusat juga diperkuat dengan memindahkan sebagian urusannya untuk dikelola dari Jakarta, selain tetap mempertahankan sekretariat pusat di Semarang.
Kesenjangan Informasi ikatan alumni harus berterima kasih kepada Sigit, tokoh nasional yang dikenal luas sebagai bankir andal. Kepiawaiannya di bidang manajemen perbankan, sangat bermanfaat dalam mendukung kinerjanya mengelola ikatan alumni untuk tetap survive di kancah percaturan ikatan alumni lainnya.
Satu pekerjaan rumah (PR) yang belum berhasil ia wujudkan, adalah menciptakan dana abadi (endowment fund).
Tantangan kepengurusan ikatan alumni hasil munas VII 2009 ini, begitu banyak terpapar di depan.
Dana abadi dan fund rising, hanyalah dua dari bermacam aktivitas organisasi alumni yang harus dikembangkan. Namun, lebih dari itu, hal mendasar yang semestinya lebih banyak mendapat perhatian pengurus ikatan alumni adalah aksesibilitas bagi anggotanya terhadap informasi-informasi penting dan strategis.
Salah satu ìkekalahanî —kalau boleh dibilang demikian— alumni Undip terhadap alumni perguruan tinggi papan atas lainnya, terletak pada minimnya akses informasi strategis yang dimiliki alumni Undip.
Jamak dipahami, di sejumlah institusi penting di Indonesia, berkerumum alumni dari UGM, UI, ITB, IPB, dan perguruan tinggi swasta terkenal lainnya. Sehingga ada semacam joke di kalangan penggiat alumni, jika lembaga negara tertentu identik dengan alumni perguruan tinggi tertentu pula. Bagaimana dengan alumni Undip? Rasanya belum satu pun identik terhadap lembaga negara tertentu itu.
Aksesibilitas terhadap informasi yang dipermudah, membuat jaringan dan hubungan antaralumni berjalan dengan baik. Dinamika alumni pun tercipta.
Alumni di berbagai institusi saling berbagi informasi strategis, dipertukarkan dalam berbagai forum pertemuan alumni. Pada akhirnya, kesempatan pun terbuka untuk mengembangkan segenap potensi dan kompetensi alumni. Inilah yang saya maksud dengan kekurangan tersebut.
Di masa kepemimpinan Sigit, akses informasi strategis ini terasa masih sulit diperoleh para anggota ikatan alumni. Terutama mereka yang masih muda dan sedang berjuang meraih pengharapan bagi masa depan kehidupan yang lebih baik.
Demi kemajuan bersama, kesenjangan informasi ini harus dibuka.
Pengurus pusat ikatan alumni periode 2009-2013, harus berkomitmen mendorong pertukaran informasi yang strategis ini. Sebab, melalui cara demikian, potensi dan kompetensi alumni akan semakin berkembang. Tak sulit kemudian untuk melahirkan tokoh-tokoh kaliber nasional dalam berbagai bidang.
Keterbukaan aksesibilitas informasi lantas perlu diimbangi oleh kebijakan untuk menyediakan ruang-ruang berwacana seluas-luasnya. Ini adalah era kemerdekaan berekspresi. Pengurus Ika Undip Pusat selama ini, sangat miskin mendorong talenta-talenta muda untuk berwacana dan
berekspresi. Nyaris tidak ada ruang terbuka yang dibangun oleh inisiatif pengurus pusat. Jadilah alumni lebih banyak mengembangkan wacana di luar sendirian. Padahal, jika diakomodasi, ekspresi wacana dari para intelektual muda tersebut akan bermanfaat ganda bagi kepentingan alumni maupun Undip.
Tidak Bersuara Sungguh disayangkan kemudian, jika untuk urusan sepenting kasus Bank Century, misalnya, pengurus ikatan alumni tingkat pusat tidak bersuara. Juga dalam kasus kisruh daftar calon tetap (DPT) pada pemilu presiden lalu, tak ada satu pun pengurus yang berteriak mengatasnamakan ikatan alumni.
Sederet peristiwa besar telah berlalu dengan hampir semuanya tanpa respons pengurus ikatan alumni tingkat pusat. Mungkin saja, pengurus selama ini asyik dengan dunianya sendiri. Sudah merasa nyaman dengan memantapkan sifat organisasi sebagai sebuah paguyuban.
Perubahan merupakan sebuah keniscayaan. Kepemimpinan ikatan alumni harus berubah. Ika KA Undip masa depan, memerlukan seorang pemimpin yang tidak sekadar kober mengurusi organisasi dan anggotanya tetapi juga membutuhkan figur pemimpin yang kuat, visioner, kompeten, progresif, serta reformis.
Ikatan alumni pascamunas di Semarang, mesti memiliki keberpihakan terhadap berbagai persoalan yang mendera bangsa ini, sekaligus membuka aksesibilitas informasi strategis dan ruang-ruang berwacana yang demokratis. (10)

— Asmono Wikan, Koordinator Komunitas Muda Pelopor Reformasi (Kompor) Ika Undip, Direktur Eksekutif Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat, Jakarta
Sumber: www.suaramerdeka.com/19 Desember 2009

Admin by Dedy
@ Desember 2009

READ MORE......

Lemlit Undip Angkat Pamor Bulu Babi

Thursday, December 17, 2009

NEW...Bagi mahasiswa/i UNB yg mau download soal Quiz susulan,silahkan klik kolom sebelah kanan (pilih dimenu DOWNLOAN MATERI KULIAH GRATIS)


SEMARANG-Bulu babi selama ini dikenal hanya sebagai sampah laut oleh masyarakat. Akibatnya, pemanfaatan salah satu biota laut itu masih sangat minim.

Padahal, hewan golongan echinodermata ini memiliki khasiat besar bagi kesehatan tubuh manusia seperti meningkatkan stamina dan libido.

Menurut Dr Delianis Pringgenies MSc, peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip, bulu babi sebenarnya merupakan predator yang memakan partikel pertumbuhan karang.

Ia banyak ditemukan hidup di perairan yang tercemar limbah organik, sehingga sering dianggap sampah dan tidak berguna.

Struktur tubuh bulu babi yang dipenuhi dengan duri yang mengandung racun, membuat manusia tidak pernah melirik hewan ini untuk diteliti apalagi untuk dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari.

“Namun masyarakat pesisir di beberapa daerah seperti di Lombok dan Kendari sudah mengenal bulu babi sebagai bahan makanan yang dapat dikonsumsi,” katanya.

Meski masyarakat di pesisir Pulau Jawa belum begitu mengenal manfaat bulu babi, permintaan akan hewan itu untuk diekspor saat ini sangat besar. Negara tujuan ekspor bulu babi terbesar adalah Jepang sebab masyarakat Jepang sudah mengetahui khasiatnya.
Populasi Delianis mejelaskan, saat ini populasi bulu babi yang hidup di perairan laut terdiri atas tiga jenis warna yakni hitam, merah, dan putih. Jenis yang selama ini digunakan penelitian adalah bulu babi hitam yang memiliki nama latin Diadema setosum. Jenis hitam memiliki jumlah populasi yang lebih banyak.

Hasil penelitian yang dilakukan Delianis di Institut Obat dan Bahan Alam Undip membuktikan bulu babi ternyata mengandung protein dalam jumlah yang sangat besar, yakni mencapai sekitar 80 persen.

Kandungan bulu babi yang telah diekstrak dicobakan pada hewan mencit (tikus). Mencit yang diberi makan bulu babi ternyata memiliki kandungan hormon testosteron hampir sama dengan mencit yang disuntik hormon testosteron.

“Stamina dan vitalitas pria dipengaruhi oleh banyaknya sperma yang diproduksi, dan hormon testosteron dapat memacu tingkat produksi sperma, sehingga mendukung hasil penelitian tentang khasiat bulu babi,” kata Delianis. (J8-45)
Sumber: suara merdeka.com/17 Desember 2009

Admin by Dedy
@ Desember 2009

READ MORE......

Kilas Info Universitas

Monday, December 07, 2009

Kedatangan Calon Mahasiswa S2 Ilmu Ternak dari Palestina
Guangdong, China. Menindaklanjuti program Beasiswa Unggulan tentang penerimaan mahasiswa asing, khususnya mahasiswa dari Palestina, Program Studi Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan-Program Pascasarjana Universitas Diponegoro (PS MIT Fapet-PPs UNDIP) Semarang, pada hari Senin tanggal 7 Desember 2009 akan kedatangan seorang Mahasiswa dari Palestina untuk mengikuti program pendidikan S2 di PS MIT Fapet-PPs UNDIP. Prof. Dr. Ir. Sumarsono, MS (Ketua PS MIT Fapet-PPs UNDIP) didampingi oleh Dr. Ir. Luthfi D. Mahfudz, MSc (Sekretaris PS MIT Fapet-PPs UNDIP.) menjelaskan bahwa selama belajar di PS MIT Fapet-PPs UNDIP mahasiswa tersebut mendapatkan Beasiswa Unggulan BPKLN selama 30 bulan, 6 bulan diberikan selama mahasiswa belajar Bahasa Indonesia dan 24 bulan untuk mengikuti program pendidikan S2 di PS MIT Fapet-PPs UNDIP.
Direncanakan bahwa sebelum memasuki program pendidikan S2 di PS MIT Fapet-PPs UNDIP mahasiswa tersebut selama 6 bulan akan mengikuti program belajar Bahasa Indonesia di Fakultas Sastra dan Budaya UNDIP. Kedatangan mahasiswa asing untuk belajar di UNDIP tentu memberikan angin segar dalam mendukung UNDIP menuju Universitas Riset.
Diharapkan di tahun-tahun mendatang akan banyak mahasiswa asing yang bersedia belajar di UNDIP sehingga tidak terlalu lama UNDIP dapat menjadi Universitas Riset Internasional, SEMOGA.

Mahasiswa Beasiswa Unggulan S2 Ps MIT Fapet-PPS Undip Mengikuti Program Double Degree Ke China Dan Filipina
Guangdong, China. Dua mahasiswa Beasiswa Unggulan (BU) Program Studi Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan-Program Pascasarjana Universitas Diponegoro (PS MIT Fapet-PPs UNDIP) PS MIT FAPET-PPs UNDIP (Bernadette Merta dan Yohana Liani) pada tanggal 23 Oktober 2009 berangakat ke China untuk mengikuti Double Degree (DD) Program yang diselenggarakan antara UNDIP dan Huazhong Agricultural University (HAU), Wuhan, China.Pada saat berangkat mereka telah menyelesaikan pendidikan selama 2 semester di PS MIT FAPET-PPs UNDIP dan akan melanjutkan studinya di HAU selama 24 bulan. Selain ke China pada bulan Nopember 2009 PS MIT FAPET-PPs UNDIP juga memberangkatkan satu mahasiswanya (Nursilawati) untuk mengikuti DD Program di the University the Philippines Los Banos (UPLB). Pada saat keberangkatannya ke UPLB Nursilawati juga telah menyelesaikan 2 semester di PS MIT FAPET-PPs UNDIP, untuk selanjutnya mahasiswa harus menyelesaikan studi di UPLB selama 18 bulan. Ketiganya adalah mahasiswa BU angkatan ke-3 tahun 2009, dimana pada tahun 2007 dan 2008 PS MIT FAPET-PPs UNDIP telah memberangkatkan masing-masing 2 mahasiswa ke HAU. Angkatan pertama tahun 2007 mengikuti Sandwich Program, sedangkan angkatan 2008 dan 2009 mengikuti DD Program. Sementara itu tahun lalu 3 mahasiswa PS MIT FAPET-PPs UNDIP juga mengikuti Sandwich Program di UPLB.
Source:mit.undip.ac.id

Admin by Dedy,S.Pt,M.Si
@ Desember 2009

READ MORE......

Tugas KULIAH PERUNDANG-UNDANGAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Monday, November 16, 2009

KONTRAK MATA KULIAH
PERUNDANG-UNDANGAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH (2 SKS)
Dosen: Dedy Winarto,S.Pt,M.Si
UNIVERSITAS BOYOLALI (UNB)

Proporsi Penilaian:
a.Tugas-tugas 20%
b.Presentasi tugas 25%
c.Mid semester 10%
d.Ujian akhir semester 45 %
Nilai presentasi tugas: keaktifan, kesesuaian judul presentasi dengan tema, penulisan

Tugas wajib individu:
Membuat Paper antar individu harus berbeda judulnya, dengan tema silahkan memilih:
a.Kebijakan peternakan di Indonesia (daerah)
b.Pengenbangan agribisnis (sapi,kerbau,kambing,domba,unggas),pilih salah satu
c.Usaha Rumah Pemotongan Hewan (RPH)/Rumah Pemotongan Unggas (RPA)
d.Pembuatan Biogas
e.Integrasi Peternakan-Pertanian
Ketentuan:
a.Diketik dg Times New Roman 12
b.Kertas A4 (kuarto)
c.Halaman maksimal 10 lembar termasuk cover
d.Tugas dikumpulkan maksimum pada pertemuan ke-8

Admin by Dedy,S.Pt,M.Si
@ November 2009

READ MORE......

TUGAS KULIAH TEKNOLOGI BIOREPRODUKSI TERNAK

KONTRAK MATA KULIAH

TEKNOLOGI BIOREPRODUKSI TERNAK (3 SKS)

Dosen: Dedy Winarto,S.Pt,M.Si

UNIVERSITAS BOYOLALI (UNB)


Materi:

1. Inseminasi Buatan (IB)

2. Fertilisasi

3. Peningkatan Kesuburan

4. Praktikum pengamatan preparat sperma dan tubulus seminiferus

Proporsi Penilaian:

1. Tugas-tugas 20%

2. Presentasi tugas 25%

3. Mid semester 10%

4. Ujian akhir semester 45 %

Nilai presentasi tugas: keaktifan, kesesuaian judul presentasi dengan tema, penulisan

Tugas wajib individu:

Membuat Paper antar individu harus berbeda judulnya, dengan tema silahkan memilih:

1) Inseminasi buatan pada unggas

2) Inseminasi buatan pada sapi/kerbau

3) Inseminasi buatan pada kambing/domba

4) Perkembangan inseminasi buatan di daerah atau bisa juga di Indonesia

5) Peranan IB terhadap program swasembada daging Nasional

Ketentuan:

a. Diketik dg Times New Roman 12

b. Kertas A4 (kuarto)

c. Halaman maksimal 10 lembar termasuk cover

d. Tugas dikumpulkan maksimum pada pertemuan ke-8


Admin by Dedy,S.Pt,M.Si
@ November 2009

READ MORE......

Fakultas Ekonomi Undip Sekolah Bisnis Terbaik di Dunia

Monday, September 14, 2009

Semarang, undip.ac.id - Fakultas Ekonomi Undip dinilai oleh Eduniversal lembaga penilai kualitas lembaga pendidikan tinggi dunia sebagai salah satu kandidat sekolah bisnis terbaik di dunia. Eduniversal sendiri adalah sebuah lembaga dengan sistem yang sudah diakui dan sangat terkenal di dunia, yang pengelolaannya dilakukan oleh SMBG sebuah lembaga konsultasi di Perancis yang memiliki pengalaman selama 14 tahun dalam bidang pendidikan perguruan tinggi. kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini adalah melakukan penilaian terhadap internasionalisasi perguruan tinggi terbaik di dunia. proses penjurian dilakukan dengan menseleksi 1.000 sekolah bisnis terbaik di dunia. selain itu hasil pemeringkatan ini nantinya juga akan menjadi salah satu informasi yang mampu merekomendasikan pada masyarakat internasional tentang pilihan sekolah bisnis terbaik dunia, selain itu Eduniversal juga akan memberikan informasi yang akurat tentang sekolah bisnis yang dikelola dengan menggunakan sistem tradisional serta sekolah yang berlevel nasional, regional. Kahumas Undip, Agus Naryoso, menegaskan bahwa penjurian dilakukan secara obyektif dan profesional dimana para juri tersebut memiliki kompetensi dan profesionalisme di bidang bisnis, akademisi, ahli-ahli independent serta para juri yang mewakili negara-negara seperti afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia Tengah, Eurasia, dan Timur Tengah, Eropa Timur, Eropa Barat, Asia Jauh dan Oceania dimana para juri tersebut secara bersama-sama menyusun kriteria yang tepat serta mengembangkan struktur yang dapat diandalkan yang pada akahirnya akan menjadi barometer untuk dapat menentukan pemeringkatan 1.000 sekolah bisnis terbaik di dunia dari lebih 150 negara dan 5 (lima) benua atau 97 % dari populasi dunia. Setelah hasil penilaian tersebut dilakukan kemudian akan dipublikasikan secara internasional dan kemudian Eduniversal akan mengundan Dekan atau Kepala Sekolah dari 1.000 sekolah bisnis terbaik tersebut untuk mengumumkan dan memberikan penghargaan yang terbaik yang terbagi dalam kategori penghargaan Palmer 5 (kekuatan dan Kelebihan Universal), Palmer 4 (Kekuatan dan Kelebihan Internasional), Palmer 3 (Kekuatan dan Kelebihan Regional), Palmer 2 ((Kekuatan dan Kelbihan yang kuat dengan hubungan kontinental yang khusus, Palmer 1 (Kekuatan dan Kelebihan Secara Nasional)

Sumber:www.undip.ac.id/akses tgl 14 September 2009
Admin by Dedy,S.Pt,M.Si
@ September 2009

READ MORE......

Informasi UM Undip Gelombang 2

Tuesday, June 23, 2009

Semarang, Undip.ac.id. Pendaftaran ujian masuk Undip melalui jalur UM II,

Info Pendaftaran selengkapnya mengenai tahapan - tahapn yang Anda lalui dapat anda peroleh pada situs Panitia Pendaftaran UM II Undip,

Tanggal tanggal penting Ujian Mandiri II :

Waktu Kegiatan
22 Juni - 10 Juli 2009 Pendaftaran dan Pembayaran biaya pendataran
13- 16 Juli 2009 Verifikasi Pendaftaran UM II
26 Juli 2009 Pelaksanaan Ujian Mandiri II Tahun 2009
9 Agustus 2009 Pengumuman Hasil Seleksi Ujian Mandiri II 2009
11 - 15 Agustus 2009 Tahapan Lapor Diri bagi Calon Mahasiswa yang Lulus UM II 2009


Admin by Dedy,S.Pt
@ Juni 2009

READ MORE......

Rangking University TOP ASIA

Sunday, May 24, 2009

CONTINENT RANK UNIVERSITY TOP ASIA

1 University of Tokyo
2 National Taiwan University
3 Kyoto University
4 Peking University
5 University of Hong Kong
6 National University of Singapore
7 Keio University
8 Chinese University of Hong Kong
9 Hebrew University of Jerusalem
10 National Chiao Tung University
11 Seoul National University
12 Korea Advanced Institute of Science & Technology
13 Technion Israel Institute of Technology
14 Nagoya University
15 Tel Aviv University
16 Osaka University
17 Tsinghua University China
18 Weizmann Institute of Science
19 University of Tsukuba Flag of jp
20 National Taiwan Normal University
21 National Cheng Kung University
22 National Sun Yat-Sen University
23 Tohoku University
24 King Saud University
25 Prince of Songkla University
26 King Fahd University of Petroleum & Minerals
27 National Tsing Hua University Taiwan
28 Tokyo Institute of Technology
29 Kyushu University
30 Shanghai Jiao Tong University
31 Chulalongkorn University
32 National Central University
33 Pohang University of Science & Technology
34 Kobe University
35 National Chung Cheng University
36 Hong Kong University of Science & Technology
37 National Chengchi University
38 Kasetsart University
39 ZheJiang University
40 Middle East Technical University
41 Bilkent University
42 Ben Gurion University of the Negev
43 City University of Hong Kong
44 Nanyang Technological University
45 Indian Institute of Technology Bombay
46 Korea University
47 Fudan University
48 Hong Kong Polytechnic University
49 Bogazici University
50 Tamkang University
51 Ritsumeikan University
52 University of Haifa
53 Hiroshima University
54 Hong Kong Baptist University
55 I-Shou University
56 Mahidol University
57 United Nations University
58 National Chung Hsing University
59 Yonsei University *
60 Indian Institute of Science Bangalore
61 Bar Ilan University
62 Shandong University
63 Sungkyunkwan University
64 Gadjah Mada University
65 Chiang Mai University
66 Pusan National University
67 Providence University
68 Nanjing University
69 Kyungpook National University
70 Thammasat University
71 Institute of Technology Bandung
72 Khon Kaen University
73 Wuhan University
74 Asian Institute of Technology Thailand
75 Fu Jen Catholic University
76 Ankara University
77 Waseda University
78 Hosei University
79 Feng Chia University
80 Hanyang University
81 Yuan Ze University
82 Japan Advanced Institute of Science & Technology
83 University of Electro-Communications
84 Xiamen University
85 East China Normal University
86 Tokai University
87 Okayama University
88 Tokyo University of Science
89 Nihon University
90 Renmin University of China
91 Istanbul Technical University
92 Mie University
93 Ryukoku University
94 Yamagata University
95 Doshisha University
96 National Taiwan University of Science & Technology
97 Indian Institute of Technology Kanpur
98 Universiti Sains Malaysia
99 Shih Hsin University
100 Hacettepe University
Sumber: www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=asia

Admin by Dedy,S.Pt
@ Mei 2009

READ MORE......

PTN Terbaik Indonesia

Semarang,Tiga di antara 17 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) telah masuk dalam daftar 400 universitas besar dunia, sedangkan yang lainnya masuk dalam 500 besar dunia. [Sumber: Kompas, 20 Mei 2009 ; Presentasi QS-APPLE ]

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional akan mendukung 17 PTN itu demi meraih kualitas internasional. Hal tersebut dikatakan oleh Dirjen Dikti Fasli Djalal, di Yogyakarta, Rabu (20/5).

Tiga perguruan tinggi yang termasuk 400 besar dunia itu antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Universitas Indonesia (UI).

Sementara itu, universitas yang masuk dalam 500 besar dunia antara lain Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro . Lain halnya dengan Universitas Brawijaya (Unibraw), universitas ini bercokol di peringkat 502 dunia.

"Kami mendorong sepuluh universitas lain seperti Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Hasanuddin, serta Universitas Sumatera Utara agar bisa berkelas internasional, sehingga pada 2009 akan ada 17 perguruan tinggi yang sudah berkelas internasional," kata Fasli.

Untuk tujuan internasionalisasi tersebut, Dikti akan menyokong dari segi dana hingga miliaran rupiah. "Kami mendukung dari segi dana yang jumlahnya cukup banyak, mencapai miliaran rupiah," kata Dirjen Dikti Fasli Djalal di Yogyakarta.
sumber www.undip.ac.id

Admin by Dedy,S.Pt
@ Mei 2009

READ MORE......

engaruh isobutil metilxantina (IMX) dan waktu pemisahan terhadap kualitas dan efektifitas pemisahan spermatozoa

Sunday, April 19, 2009

SIANTURI et al.: Pengaruh isobutil metilxantina (IMX) dan waktu pemisahan terhadap kualitas dan efektifitas pemisahan spermatozoa

Pengaruh Isobutil Metilxantina (IMX) dan Waktu Pemisahan
terhadap Kualitas dan Efektifitas Pemisahan Spermatozoa
dengan Metode Kolom Albumin Telur

R.G. SIANTURI, P. SITUMORANG, E. TRIWULANNINGSIH, T. SUGIARTI dan D.A. KUSUMANINGRUM
Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002
(Diterima dewan redaksi 15 September 2004)
ABSTRACT
SIANTURI, R. G., P. SITUMORANG, E. TRIWULANNINGSIH, T. SUGIARTI and D.A. KUSUMANINGRUM. 2004. The influence of
isobuthyl methylxhantine (IMX) and separation time on viability of spermatozoa and effectiveness of separation using egg
albumin column. JITV 9(4): 246-251.
The separation of spermatozoa using egg-albumin is based on differences in motility, mass and morfometric of X and Y
sperm. Supplementation of 3-isobuthyl-1-1-methylxanthine (IMX), as a cAMP inhibitor phosphodiesterase and could raise
sperm motility, is expected to optimize the X and Y sperm separation. The purpose of this research was to observe the effect of
IMX supplementation and separation time on the quality of separated sperm and the effectiveness of the method of sperm
separation. Completely randomized design with 2 x 2 factorial was used in this research. The first factor was IMX (0.0 and 0.5
mM) while the second factor was separation time (10 and 30 minutes). The parameters observed were sperm concentration, the
percentages of sperm motility, live sperm, sperm with intact apical ridge and the ratio of spermatozoa X and Y which measured
by morfometric of head sperm square. IMX supplementation did not affect sperm concentration both on 10 or 30 minutes. The
30-minute separation time significantly reduced sperm motility in upper fraction while the addition of IMX significantly reduced
sperm motility in lower fraction. There were no significant differences on the percentage of live sperm and sperm with intact
apical ridge in every treatment even in upper or lower fraction. The albumin column sperm separation in this research changed
the ratio of X and Y spermatozoa from 49.7% : 50.3% (fresh semen) to 65.1-84.0% : 16.0-34.9% in upper fraction; and to 24.0-
30.0% : 70.0-75.9% in lower fraction. The addition of IMX increased significantly X spermatozoa percentage (65.1 to 84.0%)
and reduced significant Y-spermatozoa percentage (34.9% to 16.0%) in upper fraction. There was no significant differences on
the ratio of X and Y spermatozoa between 10 and 30-minute of separation time treatment. In conclusion, the albumin column
separation technique can be used to separate X and Y spermatozoa with the duration of 10 to 30 minutes separation time and did
not severely affect the quality of separated sperm. The presence of IMX in separation media has no effect on the sperm
separation effectiveness.
Key words: Sperm separation, isobuthyl methylxanthine, X and Y spermatozoa, albumin column
ABSTRAK
SIANTURI, R. G., P. SITUMORANG, E. TRIWULANNINGSIH, T. SUGIARTI dan D.A. KUSUMANINGRUM. 2004. Pengaruh isobutil
metilxantina (IMX) dan waktu pemisahan terhadap kualitas dan efektifitas pemisahan spermatozoa dengan metode kolom
albumin telur. JITV 9(4): 246-251.
Pemisahan spermatozoa dengan albumin telur didasarkan atas perbedaan motilitas sperma X dan Y karena implikasi
perbedaan motilitas, massa dan ukuran dari kedua jenis spermatozoa tersebut. Penambahan 3-isobutil-1-1-metilxantina (IMX)
yang merupakan inhibitor cAMP phosphodiesterase dan dapat meningkatkan motilitas spermatozoa, diharapkan dapat
mengoptimalkan pemisahan spermatozoa X dan Y. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan IMX dan
pengaruh waktu pemisahan terhadap kualitas sperma dan efektifitas pemisahan spermatozoa X dan Y. Rancangan penelitian
adalah RAL pola faktorial 2x2 dengan faktor IMX (0,0 dan 0,5 mM) dan faktor waktu pemisahan (10 dan 30 menit). Parameter
yang diamati adalah kualitas sperma setelah pemisahan meliputi konsentrasi sperma, persentase sperma motil, hidup dan tudung
akrosom utuh (TAU) serta rasio persentase spermatozoa X dan Y. Penambahan IMX tidak mempengaruhi konsentrasi
spermatozoa baik pada pemisahan dengan waktu 10 maupun 30 menit. Pemisahan dengan waktu 30 menit secara nyata
menurunkan motilitas spermatozoa hanya pada fraksi atas sedangkan penambahan IMX menurunkan motilitas sperma pada
fraksi bawah. Tidak terdapat pengaruh yang nyata pada persentase sperma hidup dan TAU dari semua perlakuan baik pada fraksi
atas dan fraksi bawah. Pemisahan spermatozoa dengan metode kolom albumin dapat mengubah rasio spermatozoa X : Y dari
49,7% : 50,3% (semen segar) menjadi 65,1-84,0% : 16,0-34,9% pada fraksi atas; dan 24,0-30,0% : 70,0-75,9% pada fraksi
bawah. Penggunaan IMX secara nyata meningkatkan persentase spermatozoa X (65,1 menjadi 84,0%) dan juga secara nyata
menurunkan persentase spermatozoa Y (34,9 menjadi 16,0%) pada fraksi atas. Sedangkan lama waktu pemisahan tidak
berpengaruh terhadap perubahan rasio spermatozoa X dan Y. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode pemisahan
sperma menggunakan kolom albumin telur dengan waktu pemisahan 10-30 menit cukup efektif memisahkan spermatozoa dan JITV Vol. 9 No. 4 Th. 2004
247
menghasilkan sperma hasil pemisahan yang masih baik kualitasnya untuk digunakan maupun diproses lebih lanjut. Penambahan
IMX tidak memberikan keuntungan yang berarti dalam efektifitas pemisahan spermatozoa.
Kata kunci: Pemisahan sperma, isobutil metilxantina, spermatozoa X dan Y, kolom albumin
PENDAHULUAN
Efisiensi teknologi IB dapat ditingkatkan dengan
keberhasilan menentukan kelamin anak yang akan
dilahirkan. Anak jantan mempunyai pertumbuhan cepat
dan bobot dewasa yang lebih berat dibandingkan betina,
sehingga keberhasilan menghasilkan anak jantan pada
usaha peternakan sapi potong akan meningkatkan
produksi ternak sapi. Sebaliknya pada usaha sapi perah,
umumnya anak sapi yang diharapkan kelahirannya
adalah anak betina.
Spermatozoa terdiri dari dua jenis, yaitu
spermatozoa pembawa kromosom X (spermatozoa X)
dan spermatozoa pembawa kromosom Y (spermatozoa
Y). Keberhasilan spermatozoa X membuahi sel telur
akan menghasilkan anak dengan kelamin betina (XX)
dan sebaliknya spermatozoa Y akan menghasilkan anak
jantan (XY). Kedua jenis spermatozoa ini dilaporkan
mempunyai sifat yang berbeda antara lain berat, densiti,
motilitas, surface charge dan ukuran (FOOTE, 1982).
Teknologi pemisahan spermatozoa berdasarkan
perbedaan sifat sifat tersebut sudah banyak dilakukan
(HAFEZ dan HAFEZ, 2000). Teknologi dengan flow
cytometry akhir-akhir ini telah dilaporkan dapat
memisahkan spermatozoa X dan Y lebih akurat akan
tetapi dengan menggunakan peralatan yang kompleks
dan sangat mahal (JOHNSON et al., 1994; SEIDEL dan
JOHNSON, 1999). Teknologi yang dapat dengan mudah
diaplikasikan antara lain teknologi pemisahan dengan
menggunakan serum albumin dan sephadex (BEERNINK,
1985). Namun, teknologi pemisahan ini masih belum
optimum karena disamping menggunakan zat kimia
yang cukup mahal, pemutaran sperma, sedikitnya
volume yang digunakan dan juga diperlukan waktu
yang lama, mengakibatkan motilitas sperma menjadi
rendah.
Prinsip pemisahan spermatozoa dengan serum
albumin (bovine serum albumin atau human serum
albumin) adalah didasarkan pada kecepatan motilitas
spermatozoa, dimana spermatozoa yang mempunyai
motilitas tinggi atau spermatozoa pembawa kromosom
Y akan lebih awal menembus media pemisah albumin
yang lebih pekat (MAXWELL et al., 1984). Putih telur
dari telur ayam dapat digunakan sebagai albumin
alternatif pengganti BSA (bovine serum albumin) dalam
proses pemisahan spermatozoa dan dianggap cukup
layak untuk digunakan. Selain mudah terjangkau dan
murah, putih telur juga cukup efektif memisahkan
spermatozoa X dan Y (SAILI, 1999).
Senyawa metilxantina, seperti kafeina, theophylline
dan IMX (3-isobutil-1-metilxantina) merupakan zat
kimia yang mempunyai fungsi sebagai inhibitor
phosphodiesterase (PDE) dalam rantai cAMP. Inhibitor
tersebut banyak digunakan dalam upaya meningkatkan
motilitas dan velocity/kecepatan serta mempertahankan
kualitas spermatozoa (JIANG et al., 1984; TAKAHASHI
dan FIRST, 1993; NOMURA et al., 1997). Penggunaan
metilxantina biasanya bertujuan meningkatkan kualitas
sperma yang kurang baik maupun sperma beku yang
akan dithawing dan digunakan untuk IB atau fertilisasi
in vitro (SHARMA et al., 1992). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penambahan IMX dalam
media pemisahan dan lama waktu pemisahan terhadap
kualitas sperma dan perubahan rasio spermatozoa X dan
Y setelah pemisahan.
MATERI DAN METODE
Penampungan semen
Pada penelitian ini digunakan seekor pejantan
sebagai sumber semen yang dikoleksi seminggu sekali
dengan menggunakan vagina buatan. Sapi pejantan
tersebut ditempatkan pada kandang individu dan diberi
pakan rumput dan minum secara ad libitum serta
konsentrat sebanyak 8 kg hari
-1
ekor
-1
sebagai
suplementasi. Segera setelah penampungan, semen
dievaluasi kualitasnya dan hanya semen dengan kualitas
baik saja yang digunakan dalam penelitian ini.
Pembuatan kolom
Pengencer yang digunakan adalah Tris Sitrat Bufer
dengan 20%(v/v) kuning telur (KT) (SITUMORANG et
al., 2000). Media pemisahan yang dipakai untuk
pembuatan kolom adalah pengencer yang mengandung
putih telur dari telur ayam kampung yang masih segar
dan sudah disaring. Kolom fraksi atas adalah pengencer
yang mengandung 10% (v/v) putih telur, sedangkan
untuk kolom fraksi bawah adalah pengencer yang
mengandung 30% (v/v) putih telur. Lapisan kolom
dibuat dengan cara memasukkan 2 ml fraksi bawah dan
diikuti dengan 2 ml fraksi atas secara perlahan-lahan.
Penambahan IMX, dilakukan sejumlah 0,5 mM
IMX pada setiap fraksi. Media fraksi atas adalah Tris
Sitrat + 20% KT + 10% putih telur + 0,5 mM IMX,
sedangkan fraksi bawah adalah Tris Sitrat + 20% KT +
30% putih telur + 0,5 mM IMX. SIANTURI et al.: Pengaruh isobutil metilxantina (IMX) dan waktu pemisahan terhadap kualitas dan efektifitas pemisahan spermatozoa
248
Pemisahan spermatozoa
Secepatnya setelah penampungan, semen dievaluasi
dan diencerkan 1:1 dengan pengencer Tris 20% KT.
Sebanyak 1 ml suspensi diletakkan di atas permukaan
lapisan kolom albumin, kemudian dibiarkan selama 10
dan 30 menit sebagai perlakuan waktu pemisahan.
Untuk pemanenan, 2 ml dari suspensi teratas dari
permukaan diambil sebagai hasil pemisahan fraksi atas
dan 2 ml lapisan terbawah sebagai hasil pemisahan
fraksi bawah, sedangkan 1 ml suspensi yang ada di
tengah atau diantaranya dibuang. Hasil pemisahan
fraksi atas dan bawah diencerkan 1:3 dengan Tris Sitrat
20% KT dan disentrifus (1500 rpm) selama 10 menit
untuk mencuci sperma dari larutan putih telur. Pelet
hasil sentrifuse diencerkan kembali dengan Tris Sitrat
20% KT sehingga mempunyai konsentrasi akhir 100
juta spermatozoa/ml atau konsentrasi standar untuk
dibekukan. Setelah itu, sperma yang sudah diencerkan
dievaluasi kualitasnya serta diamati morfometri sperma
dari tiap-tiap fraksi dan perlakuan dengan memakai
mikroskop.
Rancangan penelitian
Rancangan percobaan adalah rancangan acak
lengkap pola faktorial 2 x 2. Konsentrasi IMX yang
ditambahkan pada media pemisahan (0,0 dan 0,5 mM)
sebagai faktor pertama dan waktu pemisahan sebagai
faktor kedua (10 dan 30 menit). Parameter yang diamati
adalah kualitas spermatozoa meliputi konsentrasi
spermatozoa, persentase motilitas (%M), hidup (%H)
dan tudung akrosom utuh (%TAU) serta persentase
sperma X dan Y. Penentuan persentase spermatozoa
pembawa kromosom X dan Y adalah berdasarkan
pengamatan morfometri, yaitu mengukur ukuran luas
kepala spermatozoa (panjang x lebar) menggunakan
mikroskop yang dilengkapi alat micrometer dengan
pembesaran 1000 kali.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil evaluasi semen segar baik secara makroskopik
maupun mikroskopik memberikan gambaran
karakteristik semen sapi yang normal (Tabel 1). Angka
rata-rata yang diperoleh merupakan nilai rata-rata
kualitas semen sapi sebanyak 8 kali ulangan. Dari hasil
tersebut, baik dari pengamatan secara makroskopik
maupun mikroskopik, semen segar yang digunakan
mempunyai rataan kualitas yang baik dan memberikan
gambaran karakteristik semen sapi yang normal dan
sangat layak untuk diproses lebih lanjut. Perbandingan
spermatozoa X : Y yang diperoleh di laboratorium
sebesar 49,7% : 50,3% mendekati perbandingan secara
teoritis. Secara teoritis komposisi spermatozoa X : Y
dalam semen segar adalah 50% : 50% (REED, 1985;
MCDONALD dan PINEDA, 1982; HAFEZ dan HAFEZ,
2000).
Tabel 1. Kualitas semen segar hasil penampungan
Penilaian Rataan ± SD*)

Makroskopik:
Volume (ml)
Warna
Konsistensi
pH

5,94 ± 1,24
krem keputihan
agak kental
7
Mikroskopik:
Konsentrasi (juta/ml)
Gerakan massa
Sperma motil (%)
Sperma hidup (%)
Persentase tudung akrosum utuh (%)
Pesentase spermatozoa pembawa
kromosom X (%)
Persentase spermatozoa pembawa
kromosom Y (%)

1351 ± 330
+++**)

78,9 ± 3,3
86,4 ± 2,8
77,6 ± 4,6
49,7 ± 3,0

50,3 ± 3,0
*)
hasil dari 8 kali ulangan ;
**)
+++ : sangat baik
Kualitas semen sapi meliputi konsentrasi, persentase
sperma motil, sperma hidup dan tudung akrosom utuh
(TAU) dari semen sapi setelah mengalami proses
pemisahan dengan metode kolom albumin tersaji pada
Tabel 2. Hasil pengamatan konsentrasi spermatozoa
pada fraksi atas dan bawah terlihat bahwa konsentrasi
terpadat dari semua perlakuan terdapat pada fraksi atas.
Hasil ini menunjukkan bahwa distribusi spermatozoa
dalam kolom semakin rendah pada kolom yang
mengandung albumin tinggi (30%). Menurut ERRICSON
dan GLASS (1982) hal tersebut disebabkan penambahan
albumin ke dalam pengencer meningkatkan viskositas
dan densitas pengencer sehingga membatasi jumlah
sperma yang masuk, yaitu hanya sperma yang benar-
benar motil yang dapat menembus pengencer dengan
albumin 30%. Penambahan IMX tidak berpengaruh
nyata terhadap konsentrasi spermatozoa baik pada
waktu pemisahan 10 dan 30 menit pada kedua fraksi
baik pada fraksi atas maupun fraksi bawah. JITV Vol. 9 No. 4 Th. 2004
249
Tabel 2. Pengaruh penambahan IMX dan lama waktu pemisahan terhadap kualitas sperma hasil pemisahan pada fraksi atas dan
bawah
Fraksi atas Fraksi bawah
Parameter IMX
10 menit 30 menit Rata-rata 10 menit 30 menit Rata-rata
0,0 mM 640,5+331,2 653,9+294,2 647,2a
522,2+312,9 530,0+256,4 526,1a

0,5 mM 770,0+198,6 615,0+357,2 692,5a
439,4+337,7 476,1+243,8 457,7a

Konsentrasi
(juta/ml)
Rata-rata 705,2p
634,4p
480,8p
503,0p

0,0 mM 78,9+2,2 76,7+5,0 77,8+3,9a
77,8+4,4 75,6+5,3 76,7+4,9a

0,5 mM 80,0+0,0 76,7+5,0 78,3+3,8a
68,3+7,9 70,0+7,1 69,2+7,3b

Motilitas (%)
Rata-rata 79,4+1,6p
76,7+4,8q
73,0+7,9p
72,8+6,7p

0,0 mM 85,2+3,9 86,9+2,1 86,0+3,3a
84,6+3,1 85,4+5,2 84,9+4,2a

0,5 mM 86,7+2,1 85,0+2,7 85,8+2,5a
81,4+6,3 81,0+5,2 81,2+5,6b

Sperma hidup (%)
Rata-rata 85,9+3,2p
85,9+2,5p
83,0+5,0p
83,1+5,5p

0,0 mM 77,9+4,2 79,8+7,0 78,8+5,7a
79,0+3,9 76,9+2,9 77,9+3,4a

0,5 mM 76,8+3,7 78,1+4,8 77,4+4,2a
79,9+5,5 78,1+5,2 79,0+5,3a

TAU (%)
Rata-rata 77,3+3,9p
78,9+5,9p
79,4+4,7p
77,5+4,1p

ab
Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata (P<0,05)
pq
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama berbeda nyata (P<0,05)
Pada fraksi atas, rata-rata persentase sperma motil
pada waktu pemisahan 10 menit (79,4%) nyata lebih
besar (P<0,05) dibandingkan dengan persentase motil
pada waktu pemisahan 30 menit (76,7%). Sedangkan
pada fraksi bawah, walaupun terdapat tendensi yang
sama dengan fraksi atas namun perbedaannya tidak
nyata. Hal ini menggambarkan bahwa secara umum
motilitas spermatozoa akan menurun seiring
bertambahnya waktu pemisahan.
Dari Tabel 2, terlihat motilitas spermatozoa lebih
rendah pada fraksi bawah dibandingkan dengan fraksi
atas pada tiap perlakuan. Hal ini disebabkan karena
diperlukan energi lebih banyak agar sperma dapat
menembus albumin 30% sehingga motilitasnya jadi
menurun. Pada fraksi atas, penambahan IMX tidak
memperlihatkan perbedaan yang nyata terhadap
motilitas sperma, sedangkan pada fraksi bawah
penambahan IMX menurunkan persentase sperma motil
secara signifikan (P<0,05) yaitu dari 76,7% menjadi
69,2%. Penggunaan IMX ternyata tidak dapat
mempertahankan motilitas sperma pada fraksi bawah
dimana spermatozoa telah menurun tenaganya karena
usaha menembus kolom albumin yang lebih pekat. Hal
ini kemungkinan disebabkan penambahan IMX telah
merangsang motilitas sejak awal perlakuan pemisahan
yaitu saat mulai semen diletakkan di atas kolom
albumin sampai penembusan albumin 30%, sehingga
menyebabkan terkurasnya energi dari sperma yang
sampai ke fraksi bawah.
Persentase sperma hidup dan tudung akrosom utuh
(TAU), secara umum tidak berbeda nyata (P>0,05)
antar perlakuan baik pada fraksi atas maupun fraksi
bawah. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan
pemisahan dan sentrifugasi tidak membahayakan
spermatozoa yaitu persentase sperma hidup dan
keutuhan membran akrosom masih sangat baik dan
normal seperti pada semen segar (Tabel 1). Secara
umum kualitas semen setelah pemisahan masih layak
untuk diinseminasi dan untuk diproses lebih lanjut yaitu
dibekukan.
Pengaruh pemakaian IMX dan lama waktu
pemisahan terhadap rasio spermatozoa pembawa
kromosom X dan Y tertera pada Tabel 3. Dari tabel
tersebut, dapat dikatakan bahwa teknik pemisahan
kolom albumin dapat mengubah rasio X : Y pada semen
segar yaitu dari 49,7% : 50,3% (Tabel 1) menjadi
sekitar 73,5-84,0% : 16,0-26,6% pada fraksi atas; dan
24,0-30,0% : 70,0-75,9% pada fraksi bawah. Hasil ini
menunjukkan bahwa teknik pemisahan dengan metode
kolom albumin telur cukup efektif memisahkan
spermatozoa X dan Y. SIANTURI et al.: Pengaruh isobutil metilxantina (IMX) dan waktu pemisahan terhadap kualitas dan efektifitas pemisahan spermatozoa
250
Tabel 3. Pengaruh penambahan IMX dan lama waktu pemisahan terhadap persentase spermatozoa pembawa kromosom X dan Y
pada fraksi atas dan bawah
Fraksi atas Fraksi bawah
Waktu pemisahan Waktu pemisahan
Jenis spermatozoa Konsentrasi IMX
10 menit 30 menit
Rata-rata
10 menit 30 menit
Rata-rata
0,0 mM 67,9 62,3 65,1a
29,3 24,7 27,0a

0,5 mM 78,9 89,1 84,0b
30,6 23,4 27,0a

X
Rata-rata 73,4p
75,7p
30,0p
24,0p

0,0 mM 32,1 37,7 34,9a
70,7 75,3 73,0a

0,5 mM 21,1 10,9 16,0b
69,4 76,6 73,0a

Y
Rata-rata 26,6p
24,7p
70,0p
75,9p

ab
Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata (P<0,05)
pq
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama berbeda nyata (P<0,05)
Penggunaan IMX secara nyata meningkatkan
persentase spermatozoa X (65,1% menjadi 84,0%) dan
nyata menurunkan persentase spermatozoa Y (34,9%
menjadi 16,0%) pada fraksi atas. Dengan perkataan lain
bahwa penambahan 0,5 mM IMX ke dalam kolom
albumin dapat memacu motilitas spermatozoa pembawa
kromosom Y yang motilitasnya lebih tinggi
dibandingkan spermatozoa X yang akan lebih cepat
menembus lapisan bawah sehingga lebih cepat
memisahkan diri meninggalkan lapisan atas. Sesuai
yang dilaporkan oleh GARBERS et al. (1971) bahwa
IMX menstimulasi motilitas dan proses respirasi.
Namun pada fraksi bawah tidak terdapat perbedaan
efektifitas pemisahan dengan atau tanpa IMX.
Penggunaan waktu pemisahan 10 menit maupun 30
menit juga tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata
pada rasio spermatozoa X dan Y baik pada fraksi atas
maupun fraksi bawah meskipun ada kecenderungan
rasio perbedaan persentase kedua jenis spermatozoa
meningkat seiring meningkatnya waktu pemisahan.
KESIMPULAN
Pemisahan spermatozoa dengan metode kolom
albumin berhasil mengubah rasio X : Y dari 49,30 :
50,70% menjadi 65,1-84,0% : 16,0-34,9% pada fraksi
atas; dan 24,0-30,0% : 70,0-75,9% pada fraksi bawah.
Untuk mendapatkan spermatozoa X digunakan fraksi
atas sedangkan fraksi bawah digunakan apabila kita
menghendaki spermatozoa Y.
Penambahan IMX 0,5 M tidak berpengaruh
terhadap pemisahan spermatozoa X dan Y yang
menggunakan metode kolom albumin. Pemisahan
spermatozoa X dan Y metode kolom albumin dapat
dilakukan selama 10 sampai dengan 30 menit
mengingat perbedaan waktu di antara keduanya tidak
memberikan hasil yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
BEERNINK F.J. 1985. Technique for separating X and Y
spermatozoa. In: Foundations of In Vitro Fertilization.
C.M. FREDRICKS, J.D. PAULSON, A.H. DECHERNEY
(Eds.). New York, Hemisphere Use of fresh and frozen–
thawed bull sperm in vitro. Theriogenology 35: 204.
ERICSON, R.J. dan R.H. GLASS. 1982. Functional differences
between sperm bearing the X- or Y-chromosome. In:
Prospects for Sexing Mammalian Sperm. R.P. AMANN
and G.E. SEIDEL, JR. (Eds.). Colorado University
Asscociated Press. Boulder, Colorado, USA. pp. 201-
211.
FOOTE, R.H. 1982. Functional differences between sperm
bearing X and Y chromosome. In: Prospects for Sexing
Mamalian Sperm. BP AMANN and G.E. SEIDEL, JR
(Eds.). Colorado University Asscociated Press. Boulder,
Colorado, USA.
GARBERS, D.L., N.L. FIRST, J.J. SULLIVAN and A.H. LARDY.
1971. Stimulation and maintenance of ejaculated bovine
spermatozoan respiration and motility by caffeine. Biol.
Reprod. 5: 336-339.
HAFEZ E.S.E. and B. HAFEZ. 2000. X and Y Chromosome-
Bearing Spermatozoa. In: Reproduction in Farm
Animals. 7th
edition. E.S.E. HAFEZ and B. HAFEZ (Eds.).
Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. pp. 390-
394.
JIANG, C.S., S.A. KILFEATHER, R.M. PEARSON and P. TURNER.
1984. The potencies of caffeine, theophylline, lysine-
theophylline and 3-isobuthyl-1-1methylxanthine
(IBMX) on human sperm motility. Brit. J. Clin.
Pharmacol. 18(2):258-262. JITV Vol. 9 No. 4 Th. 2004
251
JOHNSON, L.A., D.G. CRAN and C. POLGE. 1994. Recent
advances in sex preselection of cattle: Flow cytometric
sorting of X- and Y-chromosome bearing sperm based
on DNA to produce progeny. Theriogenology 41: 51-56.
MAXWELL, W.M.C., G. MENDOZA and I.G. WHITE. 1984. Post-
thawing survival of rate motile ram semen after
isolation by layering on protein columns.
Theriogenology 21: 601-606.
MCDONALD, L.E. and M.H. PINEDA. 1982. Veterinary
Endrocrinology and Reproduction. Fourth Edition. Lea
and Febiger. Philadelphia.
NOMURA, M.K., K. INABA and M. MORISAWA. 1997. Role of
cAMP-dependant Phosphorylation of dyne in Light
Chain on the SAAF- dependant activation of sperm
motility in the Ascidian Ciona Interstinalis. Morisawa
Misaki Mar. Biol. Sta., Misaki Miura Kanagawa 238-
02. Japan. p. 8.
REED, K.C. 1985. Modification of the sex ration. In:
Biotechnology and Recombinant DNA Technology in
the Animal Production Industries. RA. LEG, J.S.F.
BARKE, D.B. ADAMS and K.J HUTCHINSON. (Eds.). 1985.
University of New England. Australia.
SAILI, T. 1999. Efektifitas penggunaan albumin sebagai
medium separasi dalam upaya mengubah rasio alamiah
spermatozoa pembawa kromosom X dan Y pada sapi.
Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
SEIDEL, JR. G.E. and L.A. JOHNSON. 1999. Sexing mammalian
sperm-overview. Theriogenology 52: 1267-1272.
SHARMA, M.L., G. MOHAN and K.L. SAHNI. 1992. A study on
acrosomal damage on cryopreservation of crossbred bull
semen. Indian. Vet. J. (69): 962-964.
SITUMORANG, P., E. TRIWULANNINGSIH, A. LUBIS, T. SUGIARTI
dan W. CAROLINE. 2000. Optimalisasi penggunaan
chilling semen untuk meningkatkan persentase
kebuntingan sapi perah. Laporan Penelitian Balitnak,
Ciawi.
TAKAHASHI, Y. and N.L. FIRST. 1993. In vitro fertilization of
bovine oocytes in the precence of theophyline. Anim.
Reprod. Sci. 34:1-18.

Admin by Dedy,S.Pt
@ April 2009

READ MORE......

SEL DAN KOMPONENNYA

Thursday, February 07, 2008

BAB I
PENDAHULUAN

Seluruh kehidupan baik pada tanaman maupun pada hewan, tubuhnya tersusun atas unit-unit kecil yang disebut sel. Hewan yang paling sederhana seperti amuoba, hanya memiliki satu sel, tetapi sangat capable untuk membentuk fungsi-fungsi yang berhubungan dengan kehidupan. Fungsi-fungsi tersebut meliputi pertumbuhan (pertambahan ukuran), metabolisme (utilisasi makanan), respon stimulus (gerak dan cahaya), kontraksi (pemendekan) dan perkembangbiakan. Berdasarkan ada tidaknya selaput inti sel dibagi menjadi dua yaitu prokariotik (contoh bakteri) dan eukariotik (contoh protozoa, fungi, hewan).
Cirri khas sel berisi tiga bagian penting yaitu sitoplasma, nucleus dan membrane sel. Jumlah sel pada hewan dapat bertambah terus menerus dan terjadi spesialisasi fungsi satu atau lebih fungsi dari sekelompok sel tubuh. Spesialisasi sekelompok sel disebut jaringan. Bermacam-macam jaringan yang terkait dalam kelompok fungsional yang disebut organ.
BAB II
ISI
BENTUK DAN JENIS SEL
Beberapa sel tersusun membentuk suatu fungsi yang sama disebut dengan jaringan. Beberapa macam jaringan dalam tubuh tersusun atas beberapa macam sel, yaitu:
Jaringan epithelium
Pada umumnya jaringan epithel diklasifikasikan berdasarkan struktur lapisannya yaitu simple (satu lapis) dan stratified (beberapa lapis). Masing-masing tipe dibagi berdasarkan bentuk masing-masing sel. Epithelium simpel meliputi bentuk sel eptithelium squamosum (plate-like0, sel epithelium cuboid (kubus), sel epithelium columner (silinder) dan sel epithelium pseudostratified columner.
sel epithelium squamosum simpel, berisi sel-sel tipis seperti piring (plate-like) yang banyak tersebar pada dua arah secara merata. Sisi-sisi saling berhubungan seperti ubin lantai. Epithel ini hanya terdapat pada permukaan yang licin (halus0, diperlukan untuk melindungi gesekan-gesekan penutup organ dalam dan saluran rongga tubuh serta pembuluh darah.
Sel epithelium kuboid, diperkirakan ukuran dimensinya sama. Sel-sel ini terdapat pada saluran pencernaan dan ginjal.
Sel epithelium kolumner, merupakan sel bentuk silinder. Sel ini memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut cilia yang keluar dari anggota (bagian) yang bebas. Contohnya terdapat pada disekitar atau mengelilingi trakea, berguna untuk menggeser benda-benda asing dalam trakea ke arah mulut agar dapat dimuntahkan atau sebaliknya ditelan.
Sel epitel pseudostratified kolumner, tersusun atas sel-sel kolumner. Namun kelebihannya sel-sel ini sangat kuat melebihi suatu dinding stratum. Sel-sel pseudostratified kolumner biasanya terdapat pada saluran pernafasan bagian atas yang sel-selnya bersilia. Tipe sel ini lebih banyak berisi lapisan-lapisan (lebih dari 1 lapis) dan meliputi stratified squamosum, columner dan transisional.
Epithel stratified squamosum membentuk lapisan luar kulit dan saluran-saluran pencernaan seperti lambung. Pada ternak rumninansia, epitel ini juga menjadi penyusun lambung depan (rumen, retikulum dan omasum). Epitel ini merupakan epitel paling tebal dan terkuat, tersusun atas beberapa lapis sel. Sel paling dalam diketahui sebagai stratum germinativum (lapisan dasar) yang aktif tumbuh dan memperbanyak diri. Sel-sel ini kadang-kadang bentuknya kubus tetapi seolah-olah mereka terdorong kepermukaan sebagai jalan untuk suplai makanan, sehingga sel-sel ini menjadi pipih, liat dan tidak hidup serta terus-menerus membantu proses kehidupan kulit. Lapisan ini menjadi sel-sel mati yang terbentuk keratin menjadi sangat tebal dan kuat terhadap gesekan.
Epithelium stratum kolumner terdiri dari lebih satu lapis sel kolumner dan terdapat pada bagian-bagian lapisan pharynk dan kelenjar saliva. Epithelium transisional membentuk lapisan bagian sistem urinaria pada bagian yang menegang, yaitu kandung kemih dan ureter. Kelompok sel-sel ini membentuk lapisan-lapisan sel yang tebal dan kuat saat organ-organ urinaria tidak menegang dan menjadi tipis (satu lapis sel) pada saat organ-organ tersebut menegang.
Jaringan ikat
Jaringan ikat merupakan penghubung terhadap jaringan-jaringan lainnya. Jaringan ikat terdiri dari jaringan fibrous, jaringan retikuler (net-like0, jaringan adiposa (fat), kartilago dan tulang. Jaringan lemak atau adiposa terrbentuk apabila sel-sel jaringan ikat mempunyai lemak untuk disimpan pada sitoplasmanya. Makin banyak lemak yang tersimpan, sel semakin berisi lemak dan nukleus terdorong ke salah satu sisi sehingga membentuk spherical. Lemak yang paling banyak terdapat pada tubuh adalah lemak yang berwarna putih, tetapi kadang-kadang ada kekuningan pada kuda dan bangsa sapi tertentu karena terdapat karotena pada makanan yang dikonsumsinya.
Lemak coklat terdapat pada mamalia domestik, mamalia terhibernasi (tidur), pengerat dan manusia. Lemak coklat terdapat diantara scapula, pada axiallae, pada mediastenum dan penggantung usus pada perut. Lemak ini berfungsi melindungi panas bagi mamalia berumur muda, dan persediaan cadangan makanan saat terbangun kembali setelah tidur panjang selama musim dingin.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu:1.Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2.Sitoplasma dan Organel Sel.
3.Inti Sel (Nukleus).
1.Selaput Plasma (Plasmalemma)
Merupakan selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein). Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah: Protein - Lipid - Protein Þ Trilaminer Layer. Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall). Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan). Organel Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE.)
Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.Dikenal dua jenis RE yaitu: • RE. Granuler (Rough E.R) dan RE. Agranuler (Smooth E.R) Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.b. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah: tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.c. Miitokondria (The Power House)
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi); karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House".d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.e.Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal
J. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
g. Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :1). Lekoplas: (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan) terdiri dari: Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan Elaioplas (Lipidoplas untukmenyimpan lemak/minyak); Proteoplas (untuk menyimpan protein) 2). Kloroplas: yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis 3).Kromoplas: yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :•Karotin(kuning)•Fikodanin(biru)•Fikosantin(kuning)•Fikoeritrin(merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas. Vakuola berisi: garam-garam organic, glikosida,, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar, Zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain). Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. .Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel". Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
k. Peroksisom (Badan Mikro)
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu : Selapue Inti (Karioteka), Nukleoplasma (Kariolimfa), Kromatin / Kromosom, Nukleolus(anak inti). Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :• Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpaipada bakteri, ganggang biru
• Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Fisiologi sel mencakup penggantian fisik dan kimia yang terdapat pada fungsi sel secara normal. Sel sebagai unit fungsional pada semua kehidupan hewan. Sel merupakan unit dasar jaringan, organ dan sistem yang menyusun semua hewan, sehingga keberadaannya dapat diidentikan dengan kehidupan. Sel sebagai unit kehidupan memiliki beberapa fungsi yaitu pertumbuhan, reproduksi, absorbsi, metabolisme, ekresi, sekresi, irritabilita, konduksi dan kontraksi.
Fungsi sel terhadap pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran, umumnya terjadi pertambahan sejumlah protoplasma. Pertambahan ukuran sel atau organ secara normal disebut hypertropia. Penurunan ukuran dari normal disebut atrophia, sedangkan kegagalan jaringan atau organ dalam perkembangannya disebut aplasia.
Fungsi sel terhadap reproduksi
Sel berkemampuan untuk menghasilkan sel-sel lebih banyak atau organisme yang lebih banyak. Pertambahan ukuran terjadi karena adanya peningkatan jumlah sel.
Fungsi sel terhadap absorbsi
Meliputi proses pengambilan materi yang hancur menjadi substansi sel. Hal dapat terjadi dalam 3 proses yaitu 1) proses pasif: tergantung kemampuan difusi dan osmosis 2) proses aktif: menyertai penggunaan energi dari ATP 3) merupakan kejadian yang disebabkan oleh kekuatan elektrokimia atau afinitas yang menyertai tidak langsung penggunaan energi. Ketiga proses tersebut dapat melewati membran sel dalam waktu yang bersamaan.
Fungsi sel terhadap metabolisme
Penggunaan sel yang meliputi oksidasi rangka karbon menjadi CO2 dan H2O dengan melepaskan energi. Oksidasi tidak hanya mencakup penambahan O2 tetapi juga meliputi pemindahan hidrogen atau pemindahan elektron. Metabolisme ditandai dengan sejumlah reaksi kimia yang terjadi pada setiap sel. Reaksi yang menyusun tubuh yang memerlukan energi disebut anabolisme, dan reaksi yang melepas energi dengan memecah substansi disebut katabolisme.
Fungsi sel terhadap ekresi dan sekresi
Pelepasan material dari sel disebut ekresi dan penggunaan hasil yang dilepas disebut sekresi.
Fungsi sel terhadap irritabilitas (eksitabilitas)
Berperan dalam reaksi terhadap stimulasi seperti konduksi atau kontraksi.
Fungsi sel terhadap konduktivity
Berupa pemindahan impuls dari suatu titik ke tempat lain dalam sel (sel-sel saraf dan otot)
Fungsi sel terhadap kontraktivity
Terjadi dengan cara pemendekan sel-sel otot saat berkontraksi.
KOMPONEN KIMIA SEL
Protoplasma sel tersusun atas air 95%, protein 10%, lipid 2%, bahan-bahan organik 1.5%, karbohidrat dan substansi lain-lain 1.5%.
Air
Air merupakan amorf sel untuk menyusun protoplasma dan substansi pelarut anorganik. Tubuh terdiri atas 55-67% bobotnya adalah air. Bobot tersebut dapat dibagi lagi menjadi 40% air yang terdapat dalam sel yang disebut intracelluler fluid dan 15% air yang lain yang disebut interstittial fluid. interstittial fluid ini terdiri atas air antar sel, cairan limpha dalam pembuluh limpha, cerebrospinal fluid (cairan otak), joint fluid (cairan sendi), eye fluid dan sereous fluid (misal pericardial, pleural, peritoneal spaces dan sebagainya). Pengeluaran air dapat melalui urine, feses, paru-paru (pernafasan terengah-engah), evaporasi kulit dan melalui keringat. Air yang keluar melalui paru-paru dan evaporasi kulit dikenal sebagai insensible water loss. Sedangkan pemasukan air dapat melalui air minum, makanan dan air yang dilepaskan oleh sel-sel tubuh oleh mitokondria saat pembentukan energi (ATP) dari nutrien. Air sangatlah penting untuk regulasi suhu tubuh.
Protein
Protein merupakan makromolekul yang tersusun atas polimer asam amino yang terdiri dari kerangka peptida-peptida membentuk rantai peptida. Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh karena berperan dalam hal-hal sebagai berikut meliputi:
Penyusun organ-organ (wool, tanduk, kuku, rambut dan kolagen jaringan kulit)
Fungsi-fungsi dalam protoplasma
Penyusun enzim
Penyusun hormon
Antibodi
Gene (DNA)
Lemak
Beberapa peranan dan keberadaan lemak dalam tubuh diantaranya: 1) berperan dalam pembentukan plasma membran dan membran lainnya dalam sel, 2) lemak dalam protoplasma jumlahnya sangat sedikit, 3) lemak terdapat dalam vitamin dan hormon, 4) trigliserida merupakan lipid yang menjadi persediaan energi dalam jaringan ikat, 5) vitamin A,D,E,K mengandung lemak 6)kholesterol merupakan lipid pada semua ternak yang berada dalam darah dan mepedu
Karbohidrat
Kadar karbohidrat dalam keseluruhan sel < 1%. Keberadaannya dalam protoplasma kecil namun sebagai penyusun terbesar dalam darah hewan. Karbohidrat merupakan simpanan energi yang efisien, tetapi yang paling efisien adalah dalam bentuk lemak, karena atom C dan H dalam lemak dapat dioksidasi. Dan karbohidrat sebagai penyumbang energi tertinggi bagi sel.
Substansi Anorganik
Volume tulang diperkirakan 65% terdiri dari bahan organik dalam bentuk kristal hidroxyapatite Ca10(PO4) (OH)2. Disamping itu ada Na, Mg, dan Fe dapat diperoleh dalam struktur tulang. Atom-atom dalam protoplasma 99% terdiri dari H,C,N dan O. Tetapi ada juga I,Fe dan P. Dalam jumlah kecil ada juga Ca, Cl, S, Na, Mg, Cp. Z, Co, Cr, Se, Mo dan Si.
METABOLISME SEL
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis, yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi. Contoh : fotosintesis (asim
6
(energi kimia)CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 H2O Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2. Katabolisme (Dissimilasi), yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.Contoh: enzimC6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.(energi kimia)
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
DAFTAR PUSTAKA
http://bebas.vlsm.org/ Anatomi, Fisiologi Dan Reproduksi Sel/Biologi: 6 Januari 2000
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(Biologi): 10 Desember 2007
Sanjaya, W dan Soerianata, S. 2004. Peranan Faktor-Faktor Hemodinamik dan Non Hemodinamik Dalam Mekanisme Patogenik Hipertrofi Ventrikel Kiri. Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta No.143 vol 15

READ MORE......

KILAS PETERNAKAN ON FACEBOOK