Anda Pengunjung Ke-

free counter

Konsultasi Peternakan

KILAS INFORMASI

KAMI SIAP MENDAMPINGI ANDA
SILAHKAN DIPILIH JASA PELATIHAN DIBIDANG PETERNAKAN
KONTAK KAMI SEGERA Dedy Winarto,S.Pt,M.Si CONTACT PERSON: 0853 2672 1970 E-mail : dedy_good@yahoo.co.id>

LINK JURNAL

PERUSAHAAN PETERNAKAN

TUKAR LINK/BANNER

Topik yang menarik dalam website ini?

free counters
"SELAMAT DATANG DIWEBSITE KILAS PETERNAKAN, MEDIA ONLINE SEPUTAR DUNIA PETERNAKAN ANDA"

PENGUMUMAN

KRITIK DAN SARAN KONTEN WEB
Jika Konten Web tidak berkenan atau Dilarang Oleh Pemerintah
Kirim e-mail: Dedy_good@yahoo.co.id
Web ini hanya sebagai sarana berbagi Informasi, Pengetahuan dan wawasan Semata. Informasi Lebih lanjut Tlp 0853 2672 1970(No SMS).
SEMOGA BERMANFAAT

MODEL PENGEMBANGAN PETERNAKAN SEDERHANA OLEH PARA PETERNAK

Sunday, January 24, 2010


Oleh: Dr. Ir. H. Soemitro Arintadisastra MEd
Dalam upaya meraih swasembada daging yang dicita-citakan tahun 2014, masyarakat peternak perlu dilibatkan. Ternyata berdasarkan penglihatan, pengamatan dan observasi Dr. Ir. H. Soemitro Arintadisastra Med, semasa menjadi Kepala Biro Perencanaan Bimas (1989-1994), Direktur Bina Program Tanaman Pangan & Hortikultura (1994-1997) dan Staf Ahli Mentan (1997-1999), Tenaga Ahli di DPR (2000-2004) dan sebagai Tenaga Teknis Tim Media semasa Menteri Dr. Ir. Anton Apriyantono banyak model-model yang dikembangkan oleh peternak di berbagai daerah. Disajikan secara sederhana untuk menjadi motivasi bagi peternak lain.

Paling tidak dengan membaca tulisan ini peluang apa yang dapat dikembangkan di satu daerah, lebih mudah dilaksanakan.

1. Model Madiun: Pengembangan Rumput dan Peningkatan Pendapatan
Madiun adalah salah satu kabupaten yang memiliki konsep sederhana praktis dan dapat menghijaukan dalam waktu yang relatif singkat, dalam menyediakan pakan ternak, sekaligus meningkatkan pendapatan petani, peningkatan daerah dan melakukan penghijauan. Tekniknya sebagai berikut:

Pemerintah daerah menyediakan bibit rumput ”King Grass” atau rumput gajah dan bibit mangga aromanis; Di tepi jalan/bahu jalan dengan jarak 10 meter ditanami mangga aromanis; tidak menggunakan varietas lain, varietas mangga harus sama dan seragam agar tercipta kawasan mangga aromanis yang bisa diekspor; Apabila jalannya sempit, jalan desa maka pohon mangga ditanam secara zig-zag; Di antara tanaman mangga, ditanami tanaman rumput ”King Grass” atau rumput gajah; Sistem bagi hasil: agar petani bertanggung jawab untuk memelihara dan menjaga pohon mangga, agar tidak dicuri, maka dilakukan bagi hasil, hasil mangga dibagi sebagai berikut: 30% hasil panen mangga untuk petani yang menghadapi pohon mangga; 30% hasil mangga untuk Pemda Kabupaten; 40% dari hasil untuk desa dan kecamatan, masing-masing mendapat 20%.

Konsep bagus tersebut dibuat oleh Bupati Madiun waktu itu yang mantan Kepala Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur. Kunci keberhasilan: petani dan petugas menikmati hasil keberadaan program ini; Peternak sangat dibantu dengan tersedianya pakan/rumput gajah.

2. Model Agam: Pengembangan Program Inseminasi yang Komprehensif
Model Agam tekniknya sebagai berikut: Kandang berlantai semen bersih, karena selalu dibersihkan dan dekat kandang ada sumur bor; Sapi yang dipelihara, sapi hasil inseminasi jenis Anggos dan Limousine; Kotoran sapi dialirkan dan ditampung dalam bak semen; Lahan sekitar kandang ditanami ”King Grass” dan ”Elephant Grass” yang dipupuk dengan kotoran dan urine sapi; Berdekatan dengan rumah pemilik sapi ada Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan); Bukit Tinggi terkenal dengan kripik singkong ”Hanjai”, kulit singkong yang tidak beracun ini diberikan sebagai makanan sapi, sebagai ”tonikum” boleh juga diberi makan ampas tahu. Betapa tidak, sapi Anggos dan sapi Limaousine hasil inseminasinya dapat mencapai berat 1 ton.

3. Model Boyolali: Pengembangan Rumput
Daerah Boyolali memang daerah pengembangan ternak sapi perah. Di daerah Boyolali setiap langkah tanah yang dimanfaatkan untuk penanaman rumput gajah dan ”King Grass”. Tanaman rumput di Kabupaten Boyolali ditanam di galengan-galengan sawah, bahu-bahu jalan dan tegalan-tegalan. Sehingga penyediaan pakan ternak, di daerah ini tidak menjadi masalah.
Source:www.sinartani.com/18 Januari 2010
Dokumentasi oleh @ KILAS PETERNAKAN

2 comments:

arisbudi10 said...

Posting yang keren,,,,,Sukses bro

@Dedy Winarto,S.Pt,M.Si said...

Thanks atas dukungannya, sukses jg buat Aris.Maaf kolom comment ini sedikit diprotec coz dulu ada yg comment krg sopan.....Cayo and sukses bro

KILAS PETERNAKAN ON FACEBOOK