Pasca diberhentikannya pasokan ekspor hewan sapi oleh Australia sejak 8 Juni lalu, banyak diberitakan oleh media massa bahwa harga daging sapi di pasaran menjadi melonjak naik. Tidak hanya itu, dengan melonjaknya harga, di pasaran diberitakan pula tentang marak ditemukannya daging sapi beku berperwarna darah.
Daging sapi beku berperwarna darah sengaja dijajakan oleh oknum pedagang daging sapi untuk mengelabui konsumen. Jenis daging ini dibuat dengan merendam daging sapi beku dengan darah sapi sehingga daging sapi beku tersebut “dikira” sebagai daging sapi segar. Hal ini dilakukan untuk
memikat hati pembeli sehingga mau membelinya dengan harga yang tinggi seperti daging sapi segar sungguhan.
Tindakan nakal oknum pedagang ini tentu sangat merugikan konsumen, karena meruntuhkan harapan awal mereka untuk mendapatkan daging sapi yang segar, sehat, baik, lezat dan menyehatkan. Bahkan sebaliknya jenis daging ini dapat menjadi sumber penyakit bagi tubuh. Karena dalam darah terkandung mikroorganisme yang berpotensi menjadi pembawa penyakit bagi sang pengkonsumsi.
Mendapatkan daging yang baik dan sehat adalah hak konsumen, bahkan untuk menjamin hal itu, negara telah menjaminnya hal tersebut secara hukum. Seperti tercantum dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan.
Namun sebagai upaya preventif terhadap ulah oknum penjual daging nakal seperti di atas, masyarakat harus mendapat informasi yang tepat mengenai daging yang baik dan sehat, tidak hanya daging sapi semata bahkan pula jenis daging lainnya. Sehingga mereka tidak tertipu ketika membeli daging di pasaran. Beberapa hal yang harus diketahui masyarakat tentang ciri-ciri daging yang baik tersebut adalah sebagai berikut.
Daging konsumsi yang dijual di pasar tradisional dan swalayan dapat dikatagorikan dalam dua kelompok. Kelompok pertama, daging dari ternak besar, seperti sapi, kerbau, dan kambing. Sedangkan, kelompok kedua, daging dari ternak kecil, yaitu jenis unggas, ayam, itik, entog, dan lain-lain.
Daging berkualitas baik ditentukan oleh faktor perlakuan sebelum dan sesudah penyembelihan. Beberapa faktor sebelum penyembelihan yang mempengaruhi kualitas daging adalah tipe ternak, jenis kelamin, serta umur dan pakan. Sedang beberapa faktor setelah penyembelihan adalah metode pemasakan, pH daging, bahan tambahan termasuk enzim pengempuk, hormon, marbling, metode penyimpanan, macam otot daging, dan lokasi pada suatu otot daging.
Source:www.sinartani.com/24 Juli 2011
MENU UTAMA
KILAS INFORMASI
LINK JURNAL
PERUSAHAAN PETERNAKAN
Topik yang menarik dalam website ini?
PENGUMUMAN
KRITIK DAN SARAN KONTEN WEBJika Konten Web tidak berkenan atau Dilarang Oleh Pemerintah Kirim e-mail: Dedy_good@yahoo.co.idWeb ini hanya sebagai sarana berbagi Informasi, Pengetahuan dan wawasan Semata. Informasi Lebih lanjut Tlp 0853 2672 1970(No SMS).SEMOGA BERMANFAAT |
Teliti Dalam Membeli Daging
Sunday, July 24, 2011
Labels: peternakan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment