Program Swasembada Daging Sapi telah dicanangkan tiga kali, yakni pertama kali tahun 2005, kedua tahun 2010 dan ketiga tahun 2014. Sehingga momentum yang strategis ini perlu dilaksanakan mendapatkan dukungan seluruh masyarakat. Keberhasilan swasembada daging 2014 perlu dilakukan secara terfokus di daerah dengan terobosan baru, sehingga program tersebut berhasil.
Hal ini ditegaskan Menteri Pertanian Ir. H. Suswono MMA di depan peserta Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Ditjen Peternakan yang diselenggarakan di Bandung, Rabu malam (9/12).
Rakorteknas yang diikuti para pejabat Eselon II Ditjen Peternakan, UPT Ditjen Peternakan, Kepala Dinas Peternakan seluruh propinsi, dan lain-lain, di antaranya bertujuan untuk mendiskusikan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan peternakan, serta mewujudkan komitmen dalam pencapaian swasembada daging 2014.
”Presiden sudah mencanangkan swasembada daging dan kita wajib melaksanakan serta malu rasanya dan jika kita berusaha Tuhan akan memberi jalan”, kata Menteri Pertanian dengan penuh semangat dan bersedia mundur pada tahun 2014 apabila swasembada daging tidak berhasil.
Anggaran Ditingkatkan
Menurut Menteri Pertanian, sub sektor peternakan mempunyai peran yang sangat penting, yakni sebagai penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan, protein hewani, bahan pangan, dan bahan baku untuk industri, dan lain-lain. Oleh karena itu revitalisasi peternakan perlu dilaksanakan dengan meningkatkan anggaran.
Peran strategis merupakan kesepakatan bersama dan perlu dimanfaatkan, sehingga kita perlu membuat blue print yang baik dan meyakinkan. Dalam blue print tersebut perlu dicantumkan apa target yagn hendak dicapai. Apabila sudah berhasil harus siap ekspor untuk memberi pangan di dunia, sehingga kita akan disegani Negara lain.
Dalam kegiatan pembangunan pertanian di samping kelestarian swasembada beras dan swasembada daging sapi tahun 2014, serta percepatan diversifikasi pangan yang merupakan kesejahteraan petani juga perlu ditingkatkan. “Petani kita yang pada umumnya memiliki lahan 0,3 hektar perlu memperoleh subsidi dan melakukan integrasi usaha pemeliharaan ternak di samping tanaman pangan”, kata Ir. H. Suswono lebih lanjut.
Source:www.sinartani.com/14 Desember 2009
MENU UTAMA
KILAS INFORMASI
LINK JURNAL
PERUSAHAAN PETERNAKAN
Topik yang menarik dalam website ini?
PENGUMUMAN
KRITIK DAN SARAN KONTEN WEBJika Konten Web tidak berkenan atau Dilarang Oleh Pemerintah Kirim e-mail: Dedy_good@yahoo.co.idWeb ini hanya sebagai sarana berbagi Informasi, Pengetahuan dan wawasan Semata. Informasi Lebih lanjut Tlp 0853 2672 1970(No SMS).SEMOGA BERMANFAAT |
DARI RAKORTEKNAS DITJEN PETERNAKAN
Monday, January 11, 2010
Labels: peternakan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment